Jalan Cepat Terbukti Tingkatkan Umur Panjang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penelitian yang diterbitkan di Mayo Clinic Proceedings memuji manfaat jalan cepat , yang menunjukkan bahwa olahraga lurus ke depan dapat meningkatkan umur panjang selama bertahun-tahun. Terlebih temuan itu konsisten di semua profil tubuh.
Para peneliti memantau kebiasaan berjalan dan kematian hampir 475.000 orang, yang sebagian besar berusia 50-an pada awal penelitian, dan menemukan bahwa orang yang memiliki kecepatan berjalan bisa hidup lebih lama daripada mereka yang berjalan lambat.
Dilansir dari laman Express, Rabu (27/1), jalan cepat didefinisikan oleh para peneliti sebagai berjalan setidaknya tiga mil per jam atau 100 langkah per menit. Namun, kecepatan berjalan dilaporkan sendiri oleh peserta, yang diminta untuk menunjukkan apakah mereka berjalan dengan kecepatan lambat, kecepatan stabil atau rata-rata, atau kecepatan cepat.
Peserta dengan langkah cepat memiliki harapan hidup lebih lama di semua kategori indeks massa tubuh (BMI). BMI adalah ukuran yang menggunakan tinggi dan berat badan untuk mengetahui apakah berat badan sehat.
"Kelangsungan hidup sama bagi pejalan kaki cepat untuk berbagai indeks massa tubuh, dari 20 hingga 40," kata Dr Francesco Zaccardi, Ahli Epidemiologi Klinis di Universitas Leicester di Inggris sekaligus peneliti utama pada studi tersebut kepada Healthline.
"Hasil ini menunjukkan bahwa fungsi fisik menjadi penentu umur panjang yang lebih kuat daripada indeks massa tubuh, dan juga orang dengan indeks massa tubuh tinggi tetapi dengan kebugaran yang baik dapat bertahan lebih lama,” lanjutnya.
Sebaliknya, peserta dengan langkah berjalan lambat memiliki harapan hidup yang lebih pendek di semua kategori BMI.
Peneliti melaporkan bahwa wanita yang berjalan lebih cepat memiliki rentang hidup sekitar 87 tahun dibandingkan wanita yang berjalan lambat, 72 tahun. Pria yang berjalan cepat memiliki rentang hidup sekitar 86 tahun dibandingkan dengan 65 tahun untuk pria yang berjalan lebih lambat. Ini berhasil sebagai perbedaan rata-rata 15 tahun untuk wanita dan 20 tahun untuk pria.
Para peneliti memantau kebiasaan berjalan dan kematian hampir 475.000 orang, yang sebagian besar berusia 50-an pada awal penelitian, dan menemukan bahwa orang yang memiliki kecepatan berjalan bisa hidup lebih lama daripada mereka yang berjalan lambat.
Dilansir dari laman Express, Rabu (27/1), jalan cepat didefinisikan oleh para peneliti sebagai berjalan setidaknya tiga mil per jam atau 100 langkah per menit. Namun, kecepatan berjalan dilaporkan sendiri oleh peserta, yang diminta untuk menunjukkan apakah mereka berjalan dengan kecepatan lambat, kecepatan stabil atau rata-rata, atau kecepatan cepat.
Peserta dengan langkah cepat memiliki harapan hidup lebih lama di semua kategori indeks massa tubuh (BMI). BMI adalah ukuran yang menggunakan tinggi dan berat badan untuk mengetahui apakah berat badan sehat.
"Kelangsungan hidup sama bagi pejalan kaki cepat untuk berbagai indeks massa tubuh, dari 20 hingga 40," kata Dr Francesco Zaccardi, Ahli Epidemiologi Klinis di Universitas Leicester di Inggris sekaligus peneliti utama pada studi tersebut kepada Healthline.
"Hasil ini menunjukkan bahwa fungsi fisik menjadi penentu umur panjang yang lebih kuat daripada indeks massa tubuh, dan juga orang dengan indeks massa tubuh tinggi tetapi dengan kebugaran yang baik dapat bertahan lebih lama,” lanjutnya.
Sebaliknya, peserta dengan langkah berjalan lambat memiliki harapan hidup yang lebih pendek di semua kategori BMI.
Peneliti melaporkan bahwa wanita yang berjalan lebih cepat memiliki rentang hidup sekitar 87 tahun dibandingkan wanita yang berjalan lambat, 72 tahun. Pria yang berjalan cepat memiliki rentang hidup sekitar 86 tahun dibandingkan dengan 65 tahun untuk pria yang berjalan lebih lambat. Ini berhasil sebagai perbedaan rata-rata 15 tahun untuk wanita dan 20 tahun untuk pria.
(tsa)